Jumat, 21 Oktober 2011

Bukan Konsultan




Apa yang terbesit dalam benak tema-teman ketika mendengar kata konsultan? Ya, orang yang melayani konsultasi gampangnya begitu ya? Hehehe, ini definisi menurut saya. Definisi menurut saya pribadi,seseorang yang bukan konsultan. Hanya kadang-kadang dimintai jadi orang yang belajar untuk menjadi pendengar yang baik.

Dahulu saya bingung, kenapa ada orang yang mau curhat dengan saya. Saya kan bukan psikolog, belum jadi pendengar yang baik pula, belum jadi penyabar juga. Jadi teringat ketika tengah malam, handphoneku berbunyi. Dalam hati, mungkin orang usil tengah malam begini telpon. Tapi tetap saja kuangkat, biasanya langsung saya matikan. Sambil kriyip-kriyip mata ini, tetap melayani permintaan orang yang tidak saya ketahui. Aneh, terasa aneh sekali bagiku. Terdengar suara perempuan. Dia tidak memperkenalkan diri, hanya menyampaikan bahwa mendapat nomor hp dari kawannya. Thuing....... bikin bertanya tanya, ada apa seorang cewek, tengah malam begini telepon, mau curhat. Saya tidak kenal dengan dia, kawannya yang ngasih nomor hp saya siapa juga tidak saya ketahui hingga sekarang, tidak pula saya tanyakan kepadanya. Kok ya saya yang dihubungi, dimintai solusi, padahal saya baru saja mau merebahkan badan, karena habis pingsan di tengah malam. Pasti serius nih, bisik dalam hatiku. Sama sekali tidak berbayang bakal dicurhati seperti ini.Amanah yang berat, takut salah ngasih saran.
Saya dengarkan dia bercerita. Terdengar begitu berat masalah dia. Dia hamil di luar nikah. Dia mengatakan, bahwa itu bukan kesalahan dia. Dia bukan tipe wanita yang suka bergaul dengan laki-laki, dan saya percaya saja. Dalam pikiran saya, ya entahlah, mungkin saja dia dijebak, diracun, dsb. Dia bingung bagaimana dengan janin yang dia kandung sekarang.......Astaghfirullah, Ya Allah, kenapa Engkau kirimkan aku seseorang yang meminta nasihatku di kala aku sendiri sedang merasa lemah, ataukah memang demikian caraMu menjadikanku kuat dan bersyukur. Engkau berkehendak menjadikan aku kuat dengan memahami orang lain, dengan berempati pada yang sedang Engkau uji, dan mengingat banyak nikmat yang Engkau berikan, sehingga aku harusnya bersyukur bukan berkeluh kesah. Ujian yang diberikan masih dalam batas wajar, ada banyak orang yang diuji lebih dariku.

Itu hanyalah salah satu kisah. Beraneka ragam cerita yang harus kudengar dari mereka, menjadi pembelajarn buatku, dan aku bisa mengambil hikmah dari mereka. Mungkin takdirnya harus belajar dari orang lain seperti ini. Yang jelas, saya bukan konsultan, hanya sekadar jadi tempat curhatan. :)

Ya Allah Yang Maha Melindungi, kami memohon kepadaMu agar senantiasa melindungi kami, membimbing langkah kami dan menyinari hati kami dengan nur kasihMu, sehingga kami dapat melihat yang benar adalah benar dengan jelas dan mengikutinya, serta yang melihat yang buruk adalah buruk dengan jelas, dan menjauhinya.

0 komentar:

Posting Komentar