Selasa, 21 Juni 2011

Seuntai Do'a Dari Timika




Allah selalu punya hadiah untuk kita...
Sebuah cahaya di kegelapan
Sebuah rencana untuk setiap hari esok
Sebuah jalan keluar untuk permasalahan
Sebuah kebahagiaan untuk setiap kesedihan
dan sebuah kedewasaan untuk setiap ujian yang datang
Aku pun punya hadiah istimewa untukmu....
Sebuah do'a yang kupanjatkan dengan rasa cinta karena Allah
Semoga kebahagiaan, kemudahan, kesehatan dan keselamatan selalu menyertaimu...
sukses di dalam da'wah
kejar impian
Aamiin . . . .


Hpku bergetar, dan kulihat ada satu pesan yang dikirim oleh seseorang yang telah lama tak berjumpa denganku. Deg..... hatiku haru membaca untaian kata-kata itu. Rangkaian kata-kata syarat makna. Terlebih aku telah lama tak berjumpa dengan sang pengirim. Haru hatiku, karena kutau cintanya padaku, sementara tiada pernah ketulusan cintanya berbalas sepadan dariku. Seseorang yang banyak tau tentang baik dan burukku, sekaligus menyayangiku, bahkan tatkala aku melupakannya pun, ia masih menyempatkan diri untuk melafalkan do'a-do'anya untukku.

Tiada kusadari. Telah lebih dari lima tahun kami berpisah. Jadi nostalgia kenanangan masa lalu. Betapa nyleneh dan nyentriknya diriku. Masih ingat ketika itu aku ditanya, bila diumpamakan sebagai benda, seperti benda apakah diriku. Disuruhnya aku menggambar di atas kertas. Lalu kugambarkan garis-garis tak beraturan, dan kukatakan. Ini adalah sketsa air. Aku laksana air, yang menerjang apa yang ada di depan yang menghalangiku. Kemudian aku disuruhnya menggambarkan sesuatu yang mencerminkan keadaanku 5 tahun yang akan datang, lalu kugambarkan batu nisan. Ketika ditanya, apa maksudnya, lalu kujawab dengan enteng, ini gambar batu nisan. Batu nisan itu adalah penanda mati. Mungkin dalam waktu lima tahun lagi, aku sudah tiada lagi. Kulihat di raut mukanya nampak keherananan, tapi dengan enteng kukatakan. Ya itulah diriku. Duh duh duh........... bila ingat masa itu. Konyol sekali diriku. Berbeda dengan temanku yang menggambarkan vas bunga yang cantik. Ia memang terlihat jauh berbeda denganku. Cantik dan anggun, santun pula. Tapi..... itu diriku jaman dulu. Sekarang, aku??????? Aku berbeda. Berbeda usia. He7. Semoga berbeda pula dengan keadaanku saat itu. Semoga telah ada perubahan padaku. Perubahan menuju kebaikan, dan mau tidak mau harus kuakui...... bisa jadi........ kebaikan yang kemudian mulai menjalar dalam diriku adalah atas do'a-do'a yang dilantunkan oleh orang-orang yang dengan ketulusan mencintaiku. Tanpa pernah kutau, mereka senantiasa berdoa tiada jemu untuk kebaikanku.

Teringat akan sebuah kisah, dua orang bersahabat yang "berlomba" berdoa kepada Allah, untuk mengetahui doa siapakah yang makbul. Orang pertama memohon kepada Allah agar dirinya dijadikan kaya dan berkecukupan. Selang beberapa waktu kemudian, mereka berjumpa, lalu menanyakan kabar masing-masing. Orang pertama memamerkan kepada kawannya, bahwa do'anya telah dikabulkan. Dia berpikir bahwa do'a kawannya tidak terkabul, karena tak tampak adanya perubahan perbaikan dalam kehidupan kawannya itu. Lalu orang kedua mengatakan, bahwa dia hanya berdo'a, agar Allah berkenan mengabulkan do'a kawannya itu.

Bisa jadi, tercapainya apa yang menjadi cita-cita kita, kesuksesan yang kita dapatkan hingga hari ini, adalah karena Allah mendengarkan dan mengabulkan do'a dari orang-orang yang mendoakan kita. Bahkan bisa jadi, keistiqomahan kita dalam kebaikan kita hingga hari ini adalah karena ada orang lain yang mendoakan kita, lalu Allah memberikan keridhoanNya.

Kekerasan hati telah menggerogoti hatiku, sehingga kepekaan hati semakin menepi. Duhai Allah, ampunilah aku, dan lindungilah ia, kasihilah ia, balaslah kebaikan-kebaikannya, mudahkanlah segala urusannya dan ridhoilah ia. Seseorang yang masih mencintaiku, masih menyayangiku karenaMu. Seseorang yang dengan kesabarannya mengajariku mengenalMu. Seseorang yang dengan ketekunannya mendidikku agar berubah menjadi lebih baik. Seseorang yang berada di Timika, yang masih setia mengalunkan doa.



Especially for mbak Har :)

Related Posts:

  • Multithinking, Multifocus, MultitaskingMenjelang rapotan anak-anak, rasanya kepala kebek, penuh dengan muatan pikiran. Laporan nilai kelas I-V, rekap nilai kelulusan kelas VI, laporan keuangan satu tahun, belum urusan akreditasi. Bukan kepala sekolah aja seabrek … Read More
  • I Love MeRupanya sudah lama tidak posting tulisan. Bukan karena sibuk, tapi sok sibuk dan ketularan mikir UN, padahal tidak ikut ujian...... Istirahat sejenak dari aktivitas menjemukan dengan menulis...... silakan dibaca...... ^_^Jang… Read More
  • Sakaw TIMenjiplak istilah yang digunakan dalam dunia NAPZA. Sakaw, kondisi seseorang yang sudah kecanduan sesuatu, merasa sakit tak berdaya karena tidak mengkonsumsinya. Dan mungkin kita yang sudah terbiasa menggunakan segala fasilit… Read More
  • Wadah Pembawa TakdirBaca judulnya saja, mungkin sudah terasa berat muatannya ya? Sama halnya dengan saya ketika mendengar kata-kata itu. Sangat terasa makna yang dalam. Takdir, kata benda abstrak. Tak bisa kita pegang seperti sebuah buku, pensi… Read More
  • Seuntai Do'a Dari TimikaAllah selalu punya hadiah untuk kita...Sebuah cahaya di kegelapanSebuah rencana untuk setiap hari esok Sebuah jalan keluar untuk permasalahanSebuah kebahagiaan untuk setiap kesedihandan sebuah kedewasaan untuk setiap ujian y… Read More

2 komentar:

  1. Amiiiiiin
    Indah sekali. Selamat ya sahabat. Biarlah do'a itu memperindah hari-hari proses pendidikan kita.

    BalasHapus
  2. aamiiin...... terima kasih :)
    semoga juga berkenan mendoakan untuk saya :D

    BalasHapus