This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 09 Mei 2011

I Love Me

Rupanya sudah lama tidak posting tulisan. Bukan karena sibuk, tapi sok sibuk dan ketularan mikir UN, padahal tidak ikut ujian...... Istirahat sejenak dari aktivitas menjemukan dengan menulis...... silakan dibaca...... ^_^

Jangan heran dengan judul tulisan kali ini. Jangan protes pula. Pernahkan kita ungkapkan kalimat itu pada diri sendiri? Saya akui baru akhir-akhir ini saya latih untuk mengucapkan pada diri sendiri. Ya, saya mencintai diri saya sendiri. Jangan terlalu sempit memaknai kata-kata itu. Kalimat itu bukanlah indikasi kalau saya patah hati. Bukan pula manifestasi kekecewaan, bukan pula karena ditinggal teman-teman ngglidig.


Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(QS. 66:6)


Apa iya, kalau kita tidak mencintai diri sendiri bisa mau memelihara diri?
Apa iya, kalau kita tidak mencintai diri sendiri kita mau bersyukur pada Allah?
Ketika merenung, bukankah salah satu manfaat yang kita dapat ketika bersyukur adalah akan semakin melimpahnya nikmat yang Allah berikan pada kita?

Seringkali tanpa sadar kita tak mensyukuri diri, lalu membenci diri sendiri karena tak tercapainya target-target. Termasuk saya. Misalnya ketika dahulu masih di bangku sekolah, kalau tidak masuk tiga besar terus murung. Merasa benci, kenapa gitu saja gak bisa.

Bagaimana dengan sekarang? Alhamdulillah, rasa dan ungkapan cinta pada diri sendiri menjadi motivasi. Maaf bila dinilai narsis. Tapi bukan berarti meremehkan orang lain dan menyombongkan diri. Aku mencintai diriku sendiri, yang semangat, yang tak mudah menyerah. Mau belajar untuk maju, meskipun harus mendapat kritikan. Kepada orang lain saja mau memberikan reward, kenapa pada diri sendiri tidak? Meskipun reward tak harus berupa permen, coklat, ataupun kelengkeng. Bisa pula penghargaan untuk diriku adalah dengan ungkapan, aku cinta pada diriku, maka aku akan menjaga agar kelak diriku selamat di dunia hingga akhirat. Dan mungkin untuk menyelamatkan diriku sendiri, harus mencintai orang lain, mencintai seluruh makhlukNya, menebarkan rahmat bagi seluruh alam. Segala kesulitan itu harus ditempuh, karena hasilnya akan kembali untukku pula.........


I love me so much.......

Jogja, 23 Mei 2011