This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 15 September 2010

Apa Yang Membuatmu Risau?

Apa yang membuatmu risau?

bukankah apa yang kau hadapi kemarin, saat ini dan masa depan telah tertulis

engkau jalani saja peranmu

rizki jg telah dijamin oleh RabbMu selama engkau diberi hidup. Tak mungkin Allah beri hidup tanpa beri rezeki.


Kenapa merasa Dia tak sayang

ketika apa yang engkau cintai diambil . Padahal itu milikNya

Bukankah ketika kau lepaskan dengan mengharap ridhoNya, pun akan diganti dengan yang lebih bagus



Kenapa engkau harus merasa sedih tatkala manusia yang kau anggap teman telah pergi

Bukankah Dia tak pergi meninggalkanmu. Bahkan Dia tetap memberikan nikmat untukmu meski kau tak berterima kasih


Kenapa engkau kecewa tatkala apa yang menjadi keinginanmu tak terwujud?

Bukankah apa yang diberikan tak sekedar apa yang kau inginkan. Tapi yang justru engkau butuhkan. Bahkan apa yang tidak pernah kau minta namun kau butuhkan, namun tak kausadari. Dia berikan.


Setiap kesulitan yang diberikan pasti dibersamai dengan kemudahan. Andaikata kesulitan itu bisa ditimbang. Mustahil kesulitan itu lebih berat dari kemudahan. Bukankah Dia menciptakan dengan keseimbangan. Dialah Yang Maha Adil


menangislah sekehendakmu padaNya

menangis bukanlah cengeng

cengeng tatkala engkau diam dan menyerah pada keadaan yang menghimpitmu


Allah Maha Pengasih, Allah Maha Penyayang, Allah Yang Maha Pencipta, Allah Maha Kuasa, Allah Maha Berkehendak, Allah Maha Kaya, Allah Maha Tahu, Allah Maha Melihat, Allah Maha Mendengar, Allah Maha Adil, Allah, tempat bergantung semua makhluk kepadaNya.

Ya Allah, kami mohon perlindaungan kepadaMu, dari syirik yang kami sadari, maupun tiada kami sadari... Aamiin


Tulisan ini kutujukan untuk orang-orang yang kukasihi. Termasuk pengingat untuk diri sendiri
^_^

Jumat, 03 September 2010

Janganlah Hatimu Menciptakan Jarak

Seorang murid bertanya pada Ustadz yang bijak "Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, biasanya berbicara dengan suara keras bahkan berteriak? "

Ustadz itu tersenyum " Adakah yang bisa menjawab pertanyaan teman kalian ini " Sang Guru menguji kebijakan murid-muridnya.

Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab;"Karena ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia berteriak."

" Hmm, Padahal lawan bicaranya justru berada dekat disampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?" Pancing Sang Ustadz

Semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan.

Sang Ustadz lalu berkata; "Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak.

Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi."

Sang guru masih melanjutkan; "Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas."

"Mengapa demikian?" Sang Ustadz bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka terdiam, tak satupun berani memberikan jawaban.

"Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan."

Sang Ustadz menutup dengan sebuah nasehat :
"Ketika kalian sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Apalagi mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu.

Mungkin di saat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu Kalian."

oOo

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” [Ali ‘Imran:159]

Orang kuat itu bukanlah orang yang menang bergulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya ketika marah.” ( HR Buhkori )

Bila seorang dari kamu sedang marah hendaklah diam. (HR. Ahmad)

Apabila ada orang yang mencaci-maki kamu tentang apa yang dia ketahui pada dirimu, janganlah kamu balas mencaci-maki dia tentang apa yang kamu ketahui tentang dirinya.Karena pahalanya untuk kamu dan kecelakaan untuk dia. (HR. Ad-Dailami)

"Rasa marah itu bagian dari tabi’at manusia yang pasti ada. Akan tetapi kuasailah dirimu ketika muncul rasa marah. Supaya kemarahanmu itu tidak menimbulkan dampak yang tidak baik. Sesungguhnya kemarahan adalah bara api yang dilemparkan oleh syaithan ke dalam lubuk hati bani Adam. Oleh sebab itulah anda bisa melihat kalau orang sedang marah maka kedua matanya pun menjadi merah dan urat lehernya menonjol dan menegang. Bahkan terkadang rambutnya ikut rontok dan berjatuhan akibat luapan marah. Dan berbagai hal lain yang tidak terpuji timbul di belakangnya. Sehingga terkadang pelakunya merasa sangat menyesal atas perbuatan yang telah dia lakukan”. ( Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin )

Sumber : kiriman teman-teman PPSDMS